Kamis, 06 Juni 2013

Cerita Pagi di Sungai Je'ne Berang




Bismillah.. Maha suci Allah, Pencipta yang Maha Sempurna, Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi.

How’s Life Laskar 5cm.?

Masih ingat waktu kalian saya ajak naik perahu di Sungai Je’ne Berang?
Pagi ini, keinginan saya terwujud. Pukul 06.00 saya beranjak dari rumah bersama teman – teman pondokan: Ita, Susi dan Mira. Kami menyusuri jalan setapak kira – kira sepanjang 2 km untuk tiba di tempat tujuan. Jalan setapak yang saya lalui ini juga sangat cocok untuk area lari pagi atau sore. Sayangnya, hujan semalam masih membekaskan genangan air di permukaan tanah, planning lari pagi terpaksa jadi jalan pagi. No Problema, tujuan utamanya kan naik perahu ;). 

Sepanjang perjalanan, seakan saya lupa kalau saya ada di Makassar, hihihi. Nuansa perkampungan di pinggiran sungai Je’ne Berang membuat saya takjub seketika, masih ada yah daerah seperti ini di Makassar?.  Rumah – rumah warga yang sederhana berjejer rapi, asri dengan halaman nan luas yang ditumbuhi oleh tanaman liar. Sekedar memperkenalkan, daerah ini adalah salah satu tempat saya hunting bahan praktikum Botani Tumbuhan Tinggi. O2 yang bebas polusi terasa fresh memasuki paru – paruku. Sirkulasi udara sehat yang menjadi dambaan masyarakat perkotaan dapat dinikmati di tempat ini, tidak usah jauh-jauh ke Malino:D.

 
Langkahku terhenti di persimpangan jalan. Ku lihat dari kejauhan, nampak sebuah perahu mulai berlabuh. Saya, bersama ketiga orang rekanku mengambil langkah seribu menuju ke perahu itu. Ingin ku teriakkan dari jauh, “tunggu kami pak….”
Tada,, This is it, perahuuuu.. hurray.. pengen lompat – lompat, akhirnya..naik perahu :D. Perahu sederhana ini bergerak dengan tenaga mesin, dinahkodai oleh dua bapak – bapak yang sangat berjasa. Beliau beroperasi hingga malam membantu penduduk setempat menyeberangi sungai Je’ne Berang yang menghubungkan antara kabupaten Gowa - Makassar. Dari hilir ke hulu, lalu hulu ke hilir, begitulah aktivitas kedua bapak yang gigih ini, mereka kadang hanya dibayar Rp.1.000, bahkan kadang tidak dibayar (sungguh kasihan).



Captured by: ANV

Perahu ini dapat menampung beban maksimal 10 motor dan sekitar 20 orang penumpang. Lumayan ngeri juga sih.. tidak bisa ku bayangkan kalau sampai terjadi insiden yang tidak diinginkan di tengah perjalanan (NaudzubiLLah min dzaLik).
 
Captured by ANV

Namun, tekadku, lebih kuat dari takutku. Bismillah, kuberanikan diri menaiki perahu ini. Saya berdiri melepas pandanganku bebas sambil menikmati favorite scene ku di pagi hari: Sunrise



Captured by: ANV
Captured by: ANV




Di sekitarku, saya mengamati pula aktivitas petani ikan yang merentangkan jaringnya. Dengan sabar ia terus mencoba dan mencoba, tatapan yang penuh harap terpusat di jaring ikannya. Ia berpindah dari satu area ke area yang lain, sungguh gigih. Pagi ini, ia mengajariku tentang semangat, semangat menggapai tujuan. Saya iri dengan semangat mu pak, Gadis muda ini tidak akan kalah semangat. Rebuild: Spirit max.max.max!!. :)

Captured by: ANV

Thanks to Ita, Susi and Mira yang udah temani diriku pagi ini. 
 
Saya berharap, someday bisa naik perahu bareng kalian, Laskar 5cm. Let’s do it. As soon As Possible ;)


 

0 komentar:

Posting Komentar