Rasulullah
SAW telah mengadukan kepada Allah tentang Al-Qur’an sebagaimana dalam Q.S.
Al-Furqan ayat 30, Ya Rabb, sesungguhnya
kaumku telah menjadikan Al-qur’an ini sebagai sesuatu yang diabaikan. Ayat
ini turun pada zaman Rasulullah, masa yang terbaik. Sebagaimana Beliau bersabda
“Sebaik – baik masa adalah masaku, kemudian sesudah itu, dan sesudah itu” masa
yang dimaksud yaitu Masa Rasulullah dan sahabat, Tabi’in, Tabiut tabi’in.
Bagaimana dengan zaman kita, yang telah jauh
dari zaman terbaik?
Maka, saling
mengingatkanlah dalam kebaikan.
“Dan
Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang – orang yang
beriman”
Kewajiban kita terhadap Al-Quran
Kita
telah memahami bahwa Al-Qur’an adalah rujukan utama bagi kaum muslimin dan di
antara kewajiban kita terhadap Al-Qur’an adalah:
1. Beriman kepada Al- Qur’an
Konsekuensinya, kita harus
mempelajari Al-Qur’an. Pertama dengan membacanya, lalu mentadabburi (memahami)
untuk memperoleh pelajaran di dalamnya. Seseorang
tidak akan mencapai derajat ketakwaan sampai ia menjadikan Al- Qur’an sebagai
petunjuknya.
2. Menjalankan perintah – perintah Al- Qur’an
Artinya, beramal dengan Al-Qur’an.
Mematuhi yang diperintahkan dan di larang dalam Al-Qur’an termasuk pula
mendakwahkannya. Sebagaimana sabda Rasulullah, “sampaikanlah walau satu ayat”.
Dengan mengajarkan Al-Quran kita juga terlibat dalam aktivitas membaca dan
mendengarkan Qur’an.
(vustudents picture) |
Keutamaan
Tilawah (membaca dan mengajarkan Al-Qur’an)
1. Orang yang mengajarkan dan mengamalkan Qur’an adalah manusia
yang terbaik.
Dari Utsman bin Affan, Rasulullah
SAW bersabda: Khairukum man ta’allamal
qur’an wa allamahu.
“sebaik – baik di antara kalian
adalah yang mempelajari Al- Qur’an dan mengamalkannya”
Keutamaan orang yang mengajarkan
Al-Qur’an lebih mulia di mata Allah daripada mengajarkan ilmu yang lain.
Mempelajari ilmu syar’I harus
semakin luas ilmunya, bedanya ilmu dunia e.g.: ahli saraf, semakin mengerucut
ilmunya.
2. Mendapatkan syafa’at dari Al-Qur’an pada hari kiamat
Rasulullah SAW bersabda: bacalah Al-Qur’an, maka ia akan datang
dan memberikan syafa’at bagi para pembacanya di hari akhir.
3. Memperoleh kedudukan yang tinggi di Surga
Rasulullah SAW bersabda: dikatakan kepada asshabul Qur’an
“bacalah dan tartilkanlah bacaanmu, sebagaimana engkau membacanya dengan tartil
di dunia. Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu di Surga berdasarkan dari
ayat-ayat yang kau baca”
Artinya orang yang lebih banyak bacaannya, lebih banyak
hafalannya, kedudukannya akan lebih tinggi.
Sementara amalan yang lain untuk memperoleh kedudukan yang
tinggi adalah akhlak yang baik.
4. Mendapatkan pahala yang dilipatgandakan
Allah SWT berfirman: sesungguhnya Orang yang membaca Qur’an dan
berinfak (secara sembunyi/terang-terangan) mereka mengharapkan perniagaan yang
tidak akan pernah rugi.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah
SAW bersabda: barang siapa yang membaca 1 huruf dari Qur’an, maka akan memperoleh 1
kebaikan dan 1 kebaikan ini akan diganjar dengan 10 pahala. Saya tidak
mengatakan Alif Lam Mim: 1 huruf, tapi beliau mengatakan Alif itu 1 huruf, Lam
1 huruf dan Mim 1 huruf.
Rasulullah SAW bersabda: Orang yang mahir membaca Qur’an maka dia
bersama dengan para malaikat yang mulia. Orang yang terbatah – batah tetap
mendapat pahala 2 kebaikan.
5. Mendapatkan ketenangan, rahmat dan kemuliaan dalam majelis
Qur’an
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di Mesjid, mereka membaca Qur’an
dan saling mempelajari Qur’an kecuali akan turun kepadanya ketenangan dan Allah
SWT akan menyebutkan mereka di hadapan para malaikat”
6. Bacaan Al-Qur’an : Hilyah (Perhiasaan) bagi Ahlul Iman
Di sini ia akan menjadi pembeda.
Mungkin tidak nampak secara lahiriah tapi bisa engkau rasakan sebagaimana
Rasulullah menganalogikan Permisalan orang beriman yang membaca Qur’an seperti
buah turja, rasanya lezat dan harum baunya. Lalu permisalan orang beriman yang
tidak membaca Qur’an seperti buah kurma. Orang munafik yang membaca Qur’an
seperti buah Raihan, harum tapi pahit rasanya. Serta perumpaan orang munafik,
tidak membaca Qur’an seperti buah hamsar, tidak lezat dan tidak pula harum
7. Berhak menjadi imam sholat: banyak hafalan Qur’an (benar
bacaannya)
Seyogyanya, kita patut cemburu dan Hasad
atau dengki. Dengki itu tidak boleh, namun dengki yang dimaksud disini adalah
dengki yang dibolehkan terhadap 2 hal, yaitu hasad kepada orang yang pandai
membaca qur’an dan mengamalkannya serta hasad pada orang kaya yang senantiasa
menafkahkan hartanya di jalan Allah.
8. Membaca Qur’an tidak bisa disamakan dengan harta dunia
“Tidaklah salah seorang diantara kamu berangkat di masjid untuk
membaca dua ayat dari kitabullah, lebih baik baginya daripada 2 unta. 3 ayat,
lebih baik dari 3 unta, dst.” (HR.Muslim)
Hadits lain:
Dari Abu HUrairah r.a., Rasulullah
SAW bersabda: apakah kalian tidak suka
jika kembali kepada isteri dan mendapati 3 ekor unta yang bunting dan gemuk?, Sahabat
menjawab: ya, Rasulullah. 3 ayat dari
Qur’an sesungguhnya lebih baik dari 3 unta tersebut.
Motivation for you, young man:
Kedua orang tua akan dihiasi dengan mahkota di hari kiamat yang
sinarnya lebih terang dari sinar matahari karena amalan sang anak yang membaca
dan mengamalkan Qur’an.
Belum terlambat kawan..
Let’s start studying Qur’an: Reading,
Memorizing, Understanding and Implementing.
Keep Hamazah^__^
1 komentar:
Postingan ini dilangsir dari ta'lim pekanan di Mesjid Mushab bin Umair Fakultas Teknik UNM
Posting Komentar