Minggu, 02 Juni 2013

Dengan Al-Qur’an: Jadilah Manusia yang Terbaik



Rasulullah SAW telah mengadukan kepada Allah tentang Al-Qur’an sebagaimana dalam Q.S. Al-Furqan ayat 30, Ya Rabb, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-qur’an ini sebagai sesuatu yang diabaikan. Ayat ini turun pada zaman Rasulullah, masa yang terbaik. Sebagaimana Beliau bersabda “Sebaik – baik masa adalah masaku, kemudian sesudah itu, dan sesudah itu” masa yang dimaksud yaitu Masa Rasulullah dan sahabat, Tabi’in, Tabiut tabi’in.
Bagaimana dengan zaman kita, yang telah jauh dari zaman terbaik?
Maka, saling mengingatkanlah dalam kebaikan.
“Dan Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang – orang yang beriman”
Kewajiban kita terhadap Al-Quran
Kita telah memahami bahwa Al-Qur’an adalah rujukan utama bagi kaum muslimin dan di antara kewajiban kita terhadap Al-Qur’an adalah:
1. Beriman kepada Al- Qur’an
Konsekuensinya, kita harus mempelajari Al-Qur’an. Pertama dengan membacanya, lalu mentadabburi (memahami) untuk memperoleh pelajaran di dalamnya. Seseorang tidak akan mencapai derajat ketakwaan sampai ia menjadikan Al- Qur’an sebagai petunjuknya.
2. Menjalankan perintah – perintah Al- Qur’an
Artinya, beramal dengan Al-Qur’an. Mematuhi yang diperintahkan dan di larang dalam Al-Qur’an termasuk pula mendakwahkannya. Sebagaimana sabda Rasulullah, “sampaikanlah walau satu ayat”. Dengan mengajarkan Al-Quran kita juga terlibat dalam aktivitas membaca dan mendengarkan Qur’an.

(vustudents picture)
Keutamaan Tilawah (membaca dan mengajarkan Al-Qur’an)
1. Orang yang mengajarkan dan mengamalkan Qur’an adalah manusia yang terbaik.
Dari Utsman bin Affan, Rasulullah SAW bersabda: Khairukum man ta’allamal qur’an wa allamahu.
“sebaik – baik di antara kalian adalah yang mempelajari Al- Qur’an dan mengamalkannya”
Keutamaan orang yang mengajarkan Al-Qur’an lebih mulia di mata Allah daripada mengajarkan ilmu yang lain.
Mempelajari ilmu syar’I harus semakin luas ilmunya, bedanya ilmu dunia e.g.: ahli saraf, semakin mengerucut ilmunya.
2. Mendapatkan syafa’at dari Al-Qur’an pada hari kiamat
Rasulullah SAW bersabda: bacalah Al-Qur’an, maka ia akan datang dan memberikan syafa’at bagi para pembacanya di hari akhir.
3. Memperoleh kedudukan yang tinggi di Surga
Rasulullah SAW bersabda: dikatakan kepada asshabul Qur’an “bacalah dan tartilkanlah bacaanmu, sebagaimana engkau membacanya dengan tartil di dunia. Sesungguhnya kedudukan dan tempat tinggalmu di Surga berdasarkan dari ayat-ayat yang kau baca”
Artinya orang yang lebih banyak bacaannya, lebih banyak hafalannya, kedudukannya akan lebih tinggi.
Sementara amalan yang lain untuk memperoleh kedudukan yang tinggi adalah akhlak yang baik.
4. Mendapatkan pahala yang dilipatgandakan
Allah SWT berfirman: sesungguhnya Orang yang membaca Qur’an dan berinfak (secara sembunyi/terang-terangan) mereka mengharapkan perniagaan yang tidak akan pernah rugi.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW  bersabda: barang siapa yang membaca 1 huruf dari Qur’an, maka akan memperoleh 1 kebaikan dan 1 kebaikan ini akan diganjar dengan 10 pahala. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim: 1 huruf, tapi beliau mengatakan Alif itu 1 huruf, Lam 1 huruf dan Mim 1 huruf.
Rasulullah SAW bersabda: Orang yang mahir membaca Qur’an maka dia bersama dengan para malaikat yang mulia. Orang yang terbatah – batah tetap mendapat pahala 2 kebaikan.
5. Mendapatkan ketenangan, rahmat dan kemuliaan dalam majelis Qur’an
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di Mesjid, mereka membaca Qur’an dan saling mempelajari Qur’an kecuali akan turun kepadanya ketenangan dan Allah SWT akan menyebutkan mereka di hadapan para malaikat”
6. Bacaan Al-Qur’an : Hilyah (Perhiasaan) bagi Ahlul Iman
Di sini ia akan menjadi pembeda. Mungkin tidak nampak secara lahiriah tapi bisa engkau rasakan sebagaimana Rasulullah menganalogikan Permisalan orang beriman yang membaca Qur’an seperti buah turja, rasanya lezat dan harum baunya. Lalu permisalan orang beriman yang tidak membaca Qur’an seperti buah kurma. Orang munafik yang membaca Qur’an seperti buah Raihan, harum tapi pahit rasanya. Serta perumpaan orang munafik, tidak membaca Qur’an seperti buah hamsar, tidak lezat dan tidak pula harum
7. Berhak menjadi imam sholat: banyak hafalan Qur’an (benar bacaannya)
Seyogyanya, kita patut cemburu dan Hasad atau dengki. Dengki itu tidak boleh, namun dengki yang dimaksud disini adalah dengki yang dibolehkan terhadap 2 hal, yaitu hasad kepada orang yang pandai membaca qur’an dan mengamalkannya serta hasad pada orang kaya yang senantiasa menafkahkan hartanya di jalan Allah.
8. Membaca Qur’an tidak bisa disamakan dengan harta dunia
“Tidaklah salah seorang diantara kamu berangkat di masjid untuk membaca dua ayat dari kitabullah, lebih baik baginya daripada 2 unta. 3 ayat, lebih baik dari 3 unta, dst.” (HR.Muslim)
Hadits lain:
Dari Abu HUrairah r.a., Rasulullah SAW bersabda: apakah kalian tidak suka jika kembali kepada isteri dan mendapati 3 ekor unta yang bunting dan gemuk?, Sahabat menjawab: ya, Rasulullah. 3 ayat dari Qur’an sesungguhnya lebih baik dari 3 unta tersebut.

Motivation for you, young man:
Kedua orang tua akan dihiasi dengan mahkota di hari kiamat yang sinarnya lebih terang dari sinar matahari karena amalan sang anak yang membaca dan mengamalkan Qur’an.
Belum terlambat kawan..
Let’s start studying Qur’an: Reading, Memorizing, Understanding and Implementing.
Keep Hamazah^__^
 

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Postingan ini dilangsir dari ta'lim pekanan di Mesjid Mushab bin Umair Fakultas Teknik UNM

Posting Komentar